Kamu ..

Aku disadarkan oleh waktu, waktu dimana aku merasa selalu butuh kamu, benar-benar butuh. Karena rasa itu ternyata gak pernah berubah sampai detik ini. Tepatnya sejak 6 tahun lalu. Saat-saat terakhir aku masih duduk di satu sekolah yang sama denganmu dan mungkin kamu gak pernah tau. Rasa yang benar-benar tulus dan mengajariku banyak hal. Banyak sekali. Terlebih mengajariku menjaga. Menjaga agar aku selalu berhati-hati memiliki hatimu. Menjaga karena aku gak ingin sedikitpun menjadi sumber sakit hatimu. Terima kasih telah mengabulkan keinginanku dua tahun lalu, beruang coklat yang selalu memelukku disaat lelahku di penghujung hari. Terima kasih sudah pernah menjaga mati-matian cincin kembar kita saat kamu masih berada di kediri. Mungkin kamu gak pernah tau cincin itu selalu jadi liontin kalung yang menempel didadaku hingga sekarang. Tepat dimana rasa sayang itu ada, hidup dan bertahan tanpa berkurang. Hanya saja aku belum pernah punya keberanian memakainya saat bertemu kamu. Karena aku gak tau cincin itu masih tetap kamu simpan atau mungkin sudah hilang. Terima kasih telah pernah membuatku merasa seperti seorang istri yang menemani suaminya mencari hadiah untuk orang yang disayangi. Mungkin pertama kalinya kamu melibatkan aku untuk hal seperti itu. Saat kamu mengajakku membeli tas sekolah untuk adekmu. Aku suka. Terima kasih telah pernah memperkenalkanku kepada teman-temanmu di pantai sore itu. Sungguh aku bahagia dan merasa benar-benar menjadi wanitamu seutuhnya. Terima kasih sudah selalu menyayangi dan menjagaku. Terima kasih telah selalu menasehatiku. Terima kasih selalu memberiku semangat disaat aku jatuh. Terima kasih telah pernah menceritakan tentangmu dan membuka sekat-sekat itu untukku. Terima kasih telah pernah sholat bersamaku, menjadi imamku, berada satu shaf di depanku. Itu sungguh sangat indah. Terima kasih telah pernah mengkhawatirkan keadaanku. Saat sifatku menjelma menjadi kanak-kanak karena gak pernah rela kehilanganmu. Terima kasih pernah membangunkanku saat tugas-tugas itu menanti untuk aku jamah. Terima kasih telah pernah menganggapku pintar saat matapelajaran bahasa indonesia waktu itu. Terima kasih selalu menggenggam tanganku seperti kemarin, saat aku selalu ingin mengikutimu. Mungkin itu hal konyol yang pernah aku lakukan dan mungkin membuatmu kesal. Tapi detik-detik itu sungguh sangat berharga. Walaupun sejujurnya aku sangat takut dan hanya berpura-pura tenang untuk bisa kembali ke Malang. Tapi ketenangan dan kenyamanan itu berhasil aku dapatkan. Kenyamanan saat kamu menggenggam tanganku dan aku tertidur beberapa detik dibahumu tanpa kamu sadari. Iya, aku rindu saat-saat seperti itu. Terima kasih telah memutarkanku lagu “hingga akhir waktu” kemarin di rumah, yang sekarang menemaniku menulis ini dan sudah 8 kali aku putar. Dan semoga kita gak hanya bisa mendengarkan bersama lagu-lagu indah itu. Tapi kamu bisa melihatku bernyanyi di panggung suatu saat nanti. Kamu yang pertama menggenggam tanganku saat di rumah hantu secara gak sengaja waktu acara perpisahan SMP kita. Kamu yang pertama bersalaman layaknya seorang suami buatku dan aku mencium tanganmu waktu itu, saat kita pulang reuni pertama kali. Dan kamu yang pertama kali untuk banyak hal. Semoga kamu tetap menjadi satu-satunya seperti saat ini. Terima kasih untuk semua kebahagiaan yang gak bisa aku tulis secara lengkap disini. Tapi aku selalu mengingat detail semua waktu tentangmu. Tolong jaga aku dengan rasa. Aku hanya ingin selalu berubah lebih baik untukmu. Mencintaimu secara dewasa. Menjadi wanita hebat yang bisa membanggakanmu sesekali saja. Ya, mungkin aku belum pernah. Jika Tuhan mengabulkan aku hanya ingin cukupkan hati ini tetap seperti ini. Untuk selalu menjaga rasa ini untukmu.

Km banginin sahur .. Senangnya .. :-)

senengnya km perhatiin kyk gini. udh lama bgt rasanya km gak kyk gini. :-)

Happy Birthday sayang .. semoga kamu tambah dewasa dalam berfikir, bertindak dan mengambil keputusan. kesuksesan dan kesehatan menyertaimu .. dan semoga kamu berusaha mulai belajar menyayangi aku dengan tulus seperti yang aku lakukan sama kamu.